Generasi Z atau sering disebut Gen Z adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1997 sampai 2012. Gen Z merupakan generasi sosial pertama yang tumbuh dengan akses Internet dan teknologi digital portabel sejak usia muda. Mereka bisa menghabiskan banyak waktu didepan layar karena itulah Gen Z adalah orang-orang yang sangat kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi untuk mengekspresikan diri melalui seni, musik, video dan berbagai bentuk ekspresi kreatif lainnya.
Perbankan merupakan industri yang terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen. Peran bank sendiri tidak hanya sebagai lembaga keuangan untuk menyimpan dan mengelola dana saja, tetapi juga sebagai penyedia berbagai layanan keuangan dan investasi. Bank berperan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pemberian kredit dan pembiayaan kepada pelaku usaha. Selain itu, dunia perbankan juga terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan akses layanan keuangan yang mudah bagi masyarakat.
Peran perbankan bagi gen Z di era digital salah satunya adalah dengan menyediakan layanan perbankan yang mudah diakses melalui platform digital, seperti mobile banking dan internet banking, selain itu perbankan juga perlu fokus pada inovasi teknologi supaya bisa memenuhi kebutuhan gen Z yang cenderung lebih digital-savvy. Dalam hal keamanan, perbankan juga harus meningkatkan sistem keamanan cyber untuk melindungi data dan transaksi gen Z.
Beberapa poin penting supaya bisa menarik gen Z untuk masuk di dunia perbankan :
1.Beradaptasi dengan gaya hidup digital Gen Z
Bank harus menyesuaikan penawaran perbankan dan pembayaran mereka dengan kebutuhan generasi saat ini supaya bisa berkembang di masa depan.
2.Belajar dari generasi ke generasi
Gen Z merupakan generasi pertama yang mengutamakan digitalisasi, karena itulah bank harus menawarkan solusi yang dipersonalisasi dan omnichannel untuk memenuhi setiap lebutuhan dan tetap kompetitif.
3.Mengikuti tren media sosial
Media sosial merupakan tempat terbaik untuk menjangkau audiens Gen Z dengan konten “infotainment”. Media sosial kini ditempatkan sebagai risiko, tidak hanya sebatas perangkat pemasaran. Bank perlu sadar tentang risikonya dan mulai memahami bahwa mereka harus mengerahkan lebih banyak sumber daya manusia untuk memantau media sosial.