SEMARANG – Pajak masih menjadi momok sebagian masyarakat di Tanah Air hingga enggan membayarkannya ke Negara. Padahal, pajak memegang peranan penting untuk mendukung pembangunan dan penyaluran bantuan sosial.
Dosen Manajemen Universitas Stikubank (Unisbank) Ika Rosyada Fitriati S.E., M.M. menyebut, taat membayar pajak juga bagian dari kesuksesan membangun usaha. Untuk itu, diperlukan pencatatan sekaligus pengelolaan agar neraca keuangan usaha bisa berjalan lancar.
“Kalau kita bermimpi untuk punya bisnis yang besar, pasti di situ akan ada kewajiban pajak,†kata Ika Senin (17/1/2022).
“Kita harus tertib juga untuk mengelola pajak, mulai dari perencanaan pengelolaan dan pembayaran pajak,†lanjut dosen muda itu.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih banyak warga Indonesia enggan membayar pajak. Dia menjelaskan, pembangunan hingga bantuan sosial yang diberikan pemerintah tidak akan bisa dilakukan tanpa ada pendapatan negara terutama dari pajak.
“Jadi rakyat kalau bertanya kenapa saya bayar pajak, dia tahu sebab kita urusin Indonesia bersama sama,” kata dia dalam sebuah video conference.
Dia merinci bantuan yang langsung dinikmati rakyat dari uang pajak di antaranya bantuan sosial baik itu PKH maupun bansos tunai. Termasuk subsidi untuk BBM hingga listrik yang selisih harganya dibayar pemerintah melalui uang pajak.
Selanjutnya adalah pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, rel kereta api hingga bendungan juga dilakukan dengan pendapatan negara atau pajak. Selain itu, pada masa pandemi Covid-19 terdapat belanja tambahan untuk vaksin dan vaksinasi hingga pembayaran tagihan rumah sakit pasien Covid-19.
Pemerintah juga memberikan insentif bagi tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan selama pandemi. Dalam bidang pendidikan, juga terdapat pemberian insentif hingga bantuan kuota internet bagi pelajar hingga tenaga pendidik.