Keberhasilan dan kesuksesan yang diraih dalam hidup ditentukan dari kualitas diri masing masing. Menjadi seorang mahasiswa baru adalah hal yang sangat menegangkan selain itu juga mengasyikan.
Bagaimana tidak, para mahasiswa dituntut untuk mampu menjadi pribadi yang lebih dewasa di berbagai aspek kehidupan. hal itu tentunya tidak mudah untuk dilakoni, tetapi juga bukanlah hal yang mustahil untuk dibiasakan.
Dari yang awalnya masih tinggal bersama orang tua, sekarang harus merantau keluar kota. Selain itu yang dari awalnya masih meminta uang saku, sekarang ada yang harus berjuang sendiri untuk memenuhi apa yang diri sendiri mau.
Tentunya banyak sekali hal-hal baru yang harus dipelajari, mulai dari beradaptasi pada lingkungan yang baru, mencari teman-teman baru, hingga menyesuaikan diri pada sistem-sistem perkulihan yang tergolong asing dan membingungkan.
Sebagai mahasiswa, tuntutan pemahaman materi yang disampaikan para dosen adalah suatu kewajiban yang tidak dapat dilewatkan. Hanya memahami materi-materi kuliah saja juga tidak cukup. Ada banyak hal yang harus digali sebagai seorang mahasiswa baru, mulai dari mengikuti berbagai organisasi, mengikuti kompetisi yang diselenggarakan, hingga mencoba mengambil kerja sampingan dari berbagai tawaran.
Hal hal yang harus ditanamkan pada setiap individu mahasiswa baru antara lain:
-
Mandiri
Menjadi pribadi yang mandiri merupakan suatu keharusan bagi semua orang. dikarenakan tidak akan terus-menerus menggantungkan diri pada orang lain. Sebagai seorang mahasiswa baru, tentunya hal ini harus dibiasakan. Dalam proses peningkatan kualitas diri tentunya hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Seseorang tumbuh menjadi pribadi yang mandiri terlihat dari terlepasnya ketergantungan pada orang lain. Banyak hal-hal yang harus dibiasakan dengan tidak mengalihkan kebutuhan diri kita kepada orang lain. Sekalipun masih membutuhkan bantuan, hal itu adalah hal yang sangat wajar selama tidak merepotkan apalagi merugikan orang lain.
-
Integritas
Dalam mengimplementasikan diri menjadi seorang individu yang berkualitas, tentu membutuhkan suatu integritas diri yang mumpuni. Integritas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan perilaku, nilai, metode, sarana, prinsip, harapan, dan keterpaduan berbagai hasil. Orang yang memiliki integritas berarti memiliki kepribadian yang jujur dan kuat.
Tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, tentunya mengharuskan untuk dapat mempertanggungjawabkan hal yang diucapkan, memberi teladan pada hal yang kita lakukan, hingga tidak goyah dalam semangat mempertahankan kebenaran.
Namun ada satu hal yang harus dipahami dalam konsep integritas, yaitu mampu mengakui kesalahan dan merubahnya menjadi lebih baik lagi. Hal itulah yang kemudian harus digenggam teguh tanpa tergoyahkan tanpa intervensi pihak manapun. Jika integritas diri ini berhasil ditanamkan sejak awal, maka rasanya tak ada hal yang harus dikhawatirkan ketika sudah tumbuh menjadi seorang yang profesional nanti.
-
Etika Berkomunikasi
Yang selanjutnya dalam proses meningkatkan kualitas diri bagi mahasiswa baru adalah menanamkan kemampuan etika berkomunikasi yang baik. Hal ini sangat diperlukan mengingat seorang mahasiswa nantinya harus siap menghadapi dunia kerja yang dimana membutuhkan sosok pribadi yang profesional.
Dengan menerapkan etika komunikasi yang baik, seorang mahasiswa dapat menanamkan bentuk saling menghargai pada relasi-relasi baru yang Ia temui. Indikasi seorang mahasiswa memiliki etika komunikasi adalah dapat dilihat ketika Ia mengaplikasikan nilai-nilai kesopanan baik saat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Kemampuan komunikasi ini juga penting lho diterapkan saat menghubungi dosen, jangan sampai mereka merasa tak dihargai hanya karena lupa menerapkan etika komunikasi.
-
Bertanggung Jawab
Pada setiap pertanyaan saat interview kepanitiaan atau organisasi, para senior akan mempertanyakan bagaimana cara kamu menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Menanamkan diri menjadi seorang individu yang bertanggung jawab adalah suatu keharusan.
Salah satu kutipan dari seorang pemusik sekaligus penulis, Fiersa Besari. dia mengungkapkan bahwa “kelak, akan kau rasakan, patah hati bukan melulu persoalan pacar, mantan, atau selingkuhan. Patah hati bisa dikarenakan tanggung jawab yang tak terselesaikan, juga kerluarga yang dikecewakan.” Ungkapannya mengandung pesan yang dalam, terutama bagi kita para mahasiswa. Seakan mengingatkan kita, salah satu bentuk Tanggung jawab yang harus dipahami adalah memilih untuk melanjutkan studi sarjana ini. Mantapkan langkah kaki dan tanggung jawabkan pilihanmu.