Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang

Mengupas Potensi Ekonomi Street Food dalam Mendorong UMKM

Street food atau makanan jalanan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan perkotaan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Keberadaannya tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan cepat saji dengan harga terjangkau, tetapi juga berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Potensi ekonomi yang besar dari sektor ini menjadikannya sebagai salah satu sumber penghidupan bagi banyak pelaku usaha kecil.

Salah satu daya tarik utama street food adalah modal awal yang relatif rendah dibandingkan dengan restoran atau bisnis kuliner berskala besar. Banyak pelaku UMKM dapat memulai usaha ini dengan gerobak sederhana atau kios kecil di lokasi strategis, seperti pasar, sekolah, perkantoran, dan tempat wisata. Fleksibilitas dalam operasionalnya juga memungkinkan pelaku usaha untuk menyesuaikan menu dan harga sesuai dengan daya beli masyarakat setempat.

Selain itu, street food juga menciptakan efek domino terhadap sektor ekonomi lainnya. Misalnya, meningkatnya permintaan bahan baku seperti sayur, daging, rempah-rempah, dan bahan makanan lainnya secara langsung memberikan peluang bagi petani, peternak, dan distributor bahan pangan untuk memperluas pasar mereka. Tidak hanya itu, keberadaan street food juga mendukung sektor jasa, seperti logistik, peralatan dapur, hingga digitalisasi transaksi melalui layanan pembayaran online.

Agar potensi ekonomi street food semakin optimal, diperlukan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Regulasi yang jelas, kebersihan dan standar keamanan pangan yang tinggi, serta promosi melalui media sosial dapat membantu pelaku usaha untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Dengan strategi yang tepat, sektor street food tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan UMKM tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.