Melanjutkan materi dari Prof Dr. Sri Adiningsih, M.Sc mengenai “Beradaptasi dan Unggul Bersaing di Era Ekonomi-New Normal”. Prof Dr. Sri Adiningsih, M.Sc menjelaskan mengenai dampak pandemi dan bagaiamana cara menghadapinya.
Pada saat ini sudah ada infrastruktur yang mendukung digitalisasi, termasuk internet. Meskipun dalam realitanya, converage-nya atau pelayanannya masih ada ketimpangan antara bagian Indonesia yang satu dan lainnya. Lalu dengan adanya pandemi yang menyebabkan semuanya serba online ini membuat digitalisasi di Indonesia semakin meningkat dengan pesat dari beberapa bulan akhir ini. Pada saat ini hampir semua media hingga financial services serba online. Ini melambangkan bahwa distrupsi sudah merambah ke hampir semua sektor.
“Ekonomi digital tengah berkembang, pandemi telah mempercepat perkembangan ekonomi digital, flight to digital terjadi di semua negara termasuk Indonesia”. Sumber : Google, Temasek, Bain & Company 2020.
Beberapa perubahan yang sudah dan akan terjadi :
- Gaya hidup makin sehat dan digital savvy
- pelayanan publik online
- ekonomi digital akan makin berkembang
- bekerja, belajar, pertemuan dan social gathering akan lebih banyak online
- Gig economy atau pekerja lepas akan semakin berkembang
- Otomatisasi, AI dan IoT menjadi kebutuhan utama
- Akses internet (cepat) menjadi kebutuhan utama
- Kebutuhan cloud atau penyimpanan data semakin besar
- perlindungan hukum aktivitas ekonomi online akin penting
“Kehidupan pasca pandemi akan berubah baik nilai,gaya hidup, rumah yang menjadi kantor, serta produksi masal akan digantikan dengan barang buatan lokal”. (Makhno, Sergey, Life after Coronavirus: A New Beginning , ubannext.net.)
“Sebagai dampak pandemi, industri pengolahan mesti menurunkan ongkos, meningkatkan transparansi rantai pasok, dan memanfaatkan data analytics. Perusahaan mesti berkolaborasi dalam data untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan pengalaman konsumen, dan dampak bisnis kepada masyarakat serta lingkungan”. (Bezamat et.al., How can the manufacturing industry rebound from COVID-19?, weforum.org. 2020).
Kesimpulan dari materi ini yaitu :
- Transformasi digital berkembang pesat dalam satu dekade terakhir, mendisrupsi kehidupan, ekonomi, bisnis yang mengalami lompatan, makin dalam dan merata pada masa pandemi.
- Digital divide/ketimpangan apabila diatasi berpotensi meningkatkan perkembangan ekonomi digital dan pemerataan ekonomi.
- Ekonomi digital akan terus berkembang semakin dalam, meluas dan merata, kedepan semua sector ekonomi akan memanfaatkan/menuju ke digitalisasi.
- Daya saing digital Indonesia rendah, mesti ditingkatkan agar unggul (Asia).
Lalu ada beberapa penyebab yang meningkatkan daya saing digital seperti berikut :
- Tersedianya infrastruktur (listrik, internet, pusat data) pendukung yang berkualitas dan merata.
- Literasi digital yang merata
- Meningkatkan kualitas SDM (siswa/mahasiswa/ pekerja/ profesional) beradaptasi/belajar untuk skilling, upskilling, reskilling agar bisa masuk ke era baru/bertahan/unggul.
- Membangun kelembagaan/perundangan/kebijakan yang mendukung perkembangan digitalisasi yang aman dan efisien serta berkelanjutan.
- Bisnis mesti beradaptasi/menyesuaikan diri agar bertahan dan unggul.
- Mendukung/memfasilitasi perkembangan start-ups
- Kampus perlu menyesuaikan diri dan antisipasi perkembangan yang terjadi…transformasi
Lalu Prof Dr. Sri Adiningsih, M.Sc menjelaskan mengenai transformasi kampus yang harus dilakukan, yaitu :
- Kampus agile (luwes, gesit, tangkas)
- SDM…pengajar (riset, training, belajar) perkembangan terbaru
- Infrastruktur pendukung
- Program studi/konsentrasi/mata kuliah disesuaikan dengan perkembangan
- Kurikulum/silabus luwes…antar program studi, jurusan, fakultas
- Mahasiswa diberi lebih banyak keluwesan
- Aktif mendukung/memfasilitasi training dan diskusi perkembangan terbaru
Itulah rangkuman pemaparan materi dari Prof Dr. Sri Adiningsih, M.Sc pada acara Seminar Multi Disiplin Ilmu (Sendiu) Ke-7 kemarin.