Berbicara tentang dunia usaha di indonesia rasanya tidak bisa lepas dari istilah UMKM (Usaha mikro kecil menengah) sebagai salah satu tulang punggung ekonomi indonesia, menurut survei yang dilakukan Bank Indonesia sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi penjualan.
Tidak bisa dipungkiri tingginya ketidakpastian saat pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi ekonomi di seluruh dunia. Hal ini menjadikan pelaku usaha harus lebih kompetitif dengan cara melakukan berbagai terobosan yang inovatif agar mampu keluar dari keterpurukan.
Regulasi ini juga menjadi instrumen dengan tujuan agar UMKM mampu berinovasi, memanfaatkan teknologi, berkelanjutan, dan membuka seluas-luasnya lapangan kerja.
Tepanya pada tanggal 02 Mei 2021 Bank Indonesia kantor perwakilan wilayah jawa tengah menyelenggarakan acara UMKM Gayeng Talkswoh Inovasi produk dengan mengangkat kearifan lokal.
Dalam sambutannya Rektor Unisbank Semarang, Dr Safik Faozi, S.H M.hum menyampaikan “kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia ini merupakan kegiatan yang sangat mulya yaitu bagaimana kita memberikan kesempatan yang luar biasa kepada umkm, di tengah kondisi pandemi kita harus buktikan UMKM Jawa Tengah luar biasa karena mampu berinovassi dengan mengangkat kearifan lokal untuk mengarungi babak baru dunia usaha dimasa pandemi covid-19â€
“Unisbank Semarang sebagai Kampus Entrepreneurial – IT Based University akan senantiasa mendampingi UMKM untuk melakukan kreasi inovasi†tutup Rektor Unisbank Semarang, Dr Safik Faozi S.H M.hum. (AW)