Me Time Bisa Banjir Cuan, Dosen Muda Berbagi Tipsnya

SEMARANG – Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dari rumah masing-masing untuk menghindari penyebaran virus corona.

Bukan hanya siswa dan mahasiswa, guru beserta dosen juga menjalani kehidupan baru di bidang pendidikan dari rumah. Masyarakat mesti terbiasa dengan pola hidup baru, menghindari kerumunan massa dan lebih banyak berinteraksi menggunakan sarana teknologi informasi.

“Jadi dua tahun lalu ketika awal pandemi, WFH (work frome home) kan kita lebih banyak di rumah sehingga banyak waktu kosong. Ya me time lah,” kata Dosen Makerting Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Ajeng Aquinia, Kamis (20/1/2022).

Dia memilih karya etnik khas Nusantara yang dijajakan melalui pasar online. Bukan tanpa alasan, ibu muda kelahiran Bandung itu telah melakukan observasi sebelum menjalani bisnisnya. Dekoratif rumah kerajinan tangan dan kain batik menjadi produk andalan untuk dipasarkan.

“Sewaktu saya ke Yogyakarta melihat banyak handycraft (kerajinan tangan) yang bagus-bagus banget. Tidak kalah kualitasnya bila dibandingkan dengan produk luar negeri. Dan ternyata minat pasar juga cukup tinggi terhadap karya dalam negeri itu,” tuturnya.

“Termasuk kain batik itu sangat etnik. Banyak lho anak-anak milenial yang sekarang suka dengan kain batik maupun tenun. Coraknya macem-macem dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Kalau tenun kebanyakan dari Jepara dan NTT,” lugas penyuka waarna hitam itu.

Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, dia memilih pasar online dengan berbagai platform. Selain itu, media sosial juga memegang peranan penting untuk mengenalkan produk kepada  masyarakat. Dengan menjaga kualitas dan pelayanan, konsumen akan tertarik dan menjadi pelanggan loyal.

“Jadi me time itu pun bisa menghasilkan cuan. Asal kita konsisten menjaga kualitas produk dan gencar melakukan kampanye di media sosial. Mengenalkan jenis-jenis produk, maupun menyampaikan jika ada produk baru. Itu sangat efentif untuk menjaga konsumen agar tetap loyal,” ungkapnya.