SEMARANG – Lolos seleksi hingga mendapatkan dana hibah penelitian tentu menjadi harapan setiap pengajar di perguruan tinggi. Terbukti banyaknya peserta yang mengikuti webinar nasional nasional ‘Strategi Lolos Hibah Penelitian Kemendikbud Ristek Berdasarkan Buku Panduan Edisi XIII Ditinjau dari Sisi Penilaian Reviewer,” yang digelar Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang.
Rektor Unisbank Dr. Edy Winarno, S.T., M.Eng menjadi pembicara tunggal dalam webinar yang diprakarsai oleh Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publiksi (DPPMP) Unisbank itu. Sebagai pemandu diskusi adalah Direktur DPPMP Unisbank, Â Dr. Euis Soliha, M.Si.
“Intinya kalau proposal penelitian kita itu ingin didanai oleh Kemdikbud Ristek utamanya, itu seperti apa?,†kata Edy yang disaksikan ratusan pasang mata dari berbagai daerah di Tanah Air, melalui kanal Youtube maupun Zoom, Kamis (13/1/2022).
“Paling tidak Kita paham empat hal. Pertama, perhatikan ketentuan di panduan. Lalu yang kedua, pahami kriteria penilaian,†imbuhnya.
“Ketiga, perhatikan previous work/roadmap riset kita. Jangan sampai riset kita tiap tahun berganti-ganti. Hari ini ikut ilmu A besok ikut ilmu B, C. Tetapkan hati sesuai dengan keilmuan terakhir kalau yang terakhir S2 belum cocok ya kita ambil S3. Di situ yang kita bener-bener akan gunakan untuk karya juga riset kita,†beber dia.
“Kemudian keempat, perhatikan luaran yang dijanjikan. Penelitian yang bagus tapi kalau luaran yang dijanjikan dengan bagus, itu juga akan mendapatkan nilai yang tidak maksimal,†lanjutnya.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu menyampaikan tak kalah pentingnya adalah penulisan portofolio. Data-data karya ilmiah yang telah diunggah ke jurnal mesti dicantumkan dengan jelas.
“Profil silakan di-update. Punya (karya imliah di jurnal) Scopus tapi engga di-update di profile ya sama saja. Tidak bisa masuk ke sana (penilaian) karena sistem tidak akan menilai. Nanti tinggal didklik sinkronisasi pasti akan muncul data kita yang inline dengan Sinta juga Scopus,†ucapnya.
“Kemudian eligibilitas calon peneliti. Lalu penulisan proposal yang ringkas, sistemastis, memiliki kebaruan baik dari sisi metode maupun kemanfaatan. Serta luaran yang dijanjikan sesuai di panduan,†tandasnya.