Sustainability (keberlanjutan) telah menjadi salah satu isu terpenting di era modern, berbagai negara telah menerapkan kebijakan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Langkah ini pun sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup 17 tujuan untuk pembangunan berkelanjutan hingga 2030, demikian ungkap Anisa Naamin dalam artikelnya di kompas.com.
Target SDGs meliputi pengentasan kemiskinan, pengentasan kelaparan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, air bersih, energi terjangkau, pekerjaan layak, inovasi, berkurangnya kesenjangan, kota berkelanjutan, konsumsi bertanggung jawab, penanganan iklim, ekosistem laut dan darat, perdamaian, keadilan, serta kemitraan.
Di tengah ancaman perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, peran generasi muda menjadi semakin krusial. Generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki kesempatan besar untuk berperan penting dalam praktik keberlanjutan. Di berbagai belahan dunia, mahasiswa telah membuktikan diri sebagai agen perubahan yang efektif. Mereka dapat menyebarkan berbagai pesan kelestarian kepada khalayak umum melalui berbagai cara dan kanal komunikasi, seperti aksi langsung, video, dan foto di media sosial.
Dalam jurnal “Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan Dengan Memanfaatkan Media Sosial” yang dirilis pada 2023, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menggerakkan upaya pelestarian lingkungan dengan mengadvokasikan pendidikan berkelanjutan, penelitian yang berdampak, dan mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan. Kesadaran lingkungan di kalangan mahasiswa pun dinilai semakin meningkat. Mereka tidak hanya menunjukkan perhatian, tetapi juga aktif mengambil tindakan untuk menghasilkan perubahan.
Pandawara Group adalah salah satu contoh kelompok generasi muda Indonesia yang unjuk kepedulian terhadap keberlanjutan. Sejak pertengahan 2022, lima pemuda asal Bandung bergabung dengan Grup Pandawara untuk menangani masalah banjir akibat sampah yang menumpuk di aliran sungai. Mereka aktif membuat konten di media sosial untuk menyuarakan masalah lingkungan, dan gerakan mereka menarik perhatian luas. Kampanye bersih-bersih Pantai Sukaraja di Lampung, misalnya, berhasil menarik keterlibatan langsung sekitar 3.700 orang.
Penting bagi semua pihak untuk terus mendukung dan memfasilitasi inisiatif mahasiswa dalam praktik keberlanjutan. Ini penting memastikan bahwa generasi hijau ini dapat terus bergerak maju dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Menggerakkan generasi hijau bukan tanpa tantangan. Hambatan struktural dan budaya sering kali menghalangi upaya keberlanjutan.
Sumber: Kompas.com