Starlink milik Elon Musk resmi beroperasi di Indonesia. Starlink diresmikan oleh Elon Musk di salah satu Puskesmas, Denpasar, Bali, Minggu (19/05/2024). Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk ini siap berkompetisi di pasar ritel industri telekomunikasi Tanah Air.
Layanan internet Starlink diklaim punya kecepatan tinggi imbas posisi satelitnya yang ada di orbit rendah Bumi. Peluncuran Starlink merupakan langkah yang baik untuk mengurangi jumlah titik buta internet di daerah-daerah terpencil. Starlink merupakan konstelasi satelit dengan misi memberi akses internet kepada seluruh dunia.
Starlink pertama kali diumumkan ke publik pada Januari 2015, sejalan dengan pembukaan fasilitas pengembangan SpaceX di Redmond, Washington, Amerika Serikat, satelit Starlink diluncurkan ke angkasa pada 2019. Satelit ini mengorbit di tiga level ketinggian yang rendah atau Low Earth Orbit (LEO) demi menjangkau daerah yang tidak ada fiber optik atau Base Transceiver Station (BTS).
Starlink ditempatkan di orbit Bumi yang rendah, yaitu sekitar 350 mil (563,7 km), SpaceX mengklaim latensi atau kecepatan internet antara 25 ms dan 35 ms. Hal itu dinilai cukup cepat hingga memungkinkannya menghasilkan kecepatan internet sampai 1Gbps. Dengan kecepatan tinggi dan latensi serendah 20 ms di sebagian besar lokasi, Starlink memungkinkan melakukan panggilan video, game online, streaming, dan aktivitas kecepatan data tinggi lainnya yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dengan satelit internet lainnya.
Starlink pun telah merilis daftar harga layanan miliknya itu. Starlink membaginya ke dalam tiga kategori paket internet, yaitu Residensial, Jelajah, dan Kapal. Masyarakat yang tertarik menggunakan layanan internet dari Starlink dapat melakukan pemesanan melalui laman resmi Starlink Indonesia melalui situs https://www.starlink.com/id
*dari berbagai sumber