Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang diprakarsai oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, memberikan kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan serta merdeka dari birokratisasi. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk memilih bidang yang mereka sukai. Berkaitan dengan MBKM, perguruan tinggi juga dituntut untuk menyusun target dan mengembangkan program untuk pencapaian Indeks Kinerja Utama (IKU).
Menanggapi kebijakan MBKM, S1 Akuntansi Universitas Stikubank menyelenggarakan Workshop Peningkatan Pemahaman Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) pada tanggal 16 Juli 2022. Workshop ini juga serangkaian kegiatan dari program Hibah Akselerasi Kurikulum yang diperoleh oleh S1 Akuntansi Universitas Stikubank. Workshop diikuti oleh dosen-dosen S1 Akuntansi Universitas Stikubank bertempat di Kampus Kendeng.
Pada workshop kali ini, tampil sebagai narasumber adalah Agung Juliarto, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA. Beliau adalah dosen akuntansi yang saat ini juga menjabat sebagai Kaprodi S1 Akuntansi UNDIP. Materi workshop yang disampaikan seputar kebijakan MBKM dan fokus pada hak belajar mahasiswa selama 3 semester untuk belajar diluar Prodi serta pengakuan kredit (konversi) pengalaman pembelajaran di luar perguruan tinggi ke SKS.
Prioritas utama di perguruan tinggi adalah penciptaan SDM unggul pemimpin masa depan. Proses utamanya adalah pembinaan, pembelajaran, dan pencetakan karakter mahasiswa perguruan tinggi. Program MBKM memungkinkan pembelajaran relevan dengan dunia industri/usaha selama 3 semester. Pelaksanaannya bisa berupa magang, pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Hal tersebut harus difasilitasi oleh Dosen, Tenaga Kependidikan, Pengelola Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah, Dunia Usaha dan Industri.