Dalam hal berpikir kreatif, kemampuan seseorang selalu dapat ditingkatkan, meski tidak mungkin akan menjadi seorang jenius yang kreatif seperti Einstein atau Mozart tanpa bakat alami. Setiap orang adalah orang yang kreatif, tetapi dengan cara yang sangat berbeda dan pada tingkat yang berbeda-beda.
Berikut adalah lima tingkatan dan jenis kreativitas, dari yang paling mudah hingga yang paling sulit dikuasai menurut Jeff DeGraff, seorang professor dari Michigan University.
1. Kreativitas Mimetik
Mimetik adalah istilah dari bahasa Yunani Kuno yang berarti meniru. Ini adalah bentuk kreativitas yang paling dasar. Untuk meningkatkan kreativitas mimetik, seseorang dapat bepergian ke tempat baru dan bertemu orang baru. Pastikan untuk mencari pola dan tolok ukur, serta indikator keberhasilan atau kegagalan sehingga Anda memiliki gagasan bagus tentang apa yang benar-benar berhasil dan apa yang tidak serta mengapa.
2. Kreativitas Biososiatif
Biosociative adalah istilah yang diciptakan oleh novelis Arthur Koestler dalam bukunya yang terkenal “The Art of Creation” untuk menggambarkan bagaimana pikiran sadar kita, ketika rileks, dapat menghubungkan rasional dengan pikiran intuitif untuk menghasilkan momen eureka. Kreativitas biososiatif terjadi ketika ide yang akrab dihubungkan dengan ide yang tidak dikenal untuk menghasilkan hibrida baru. Brainstorming adalah contoh yang sangat baik dari kreativitas biososiatif.
3. Kreativitas Analogi
Kreativitas analogi menggunakan analogi untuk mentransfer informasi. Analogi adalah jembatan yang memungkinkan proses kognitif kita dengan cepat mengangkut kumpulan informasi dari yang tidak diketahui ke yang diketahui, dan sebaliknya. Analogi juga dapat digunakan untuk mengganggu pemikiran yang terikat kebiasaan untuk memberi jalan bagi ide-ide baru. Anda dapat mengembangkan kreativitas analogis Anda melalui metode “teman khayalan” di mana Anda membayangkan apa yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang jika dihadapkan pada tantangan tertentu.
4. Kreativitas Naratologis
Pada hakikatnya, kreativitas naratologis adalah seni bercerita. Kisah pribadi kita mungkin merupakan penggunaan terakhir dari kreativitas naratologis saat kita menemukan dan menemukan kembali kisah hidup kita. Anda dapat meningkatkan kreativitas naratologis Anda dengan mempraktikkan seni bercerita atau dengan terlibat dalam pembuatan skenario untuk memproyeksikan tindakan potensial.
5. Kreativitas Intuitif
Tingkat kreativitas yang terakhir dan paling menantang ini sering dipromosikan ke ranah tradisi spiritual dan kebijaksanaan. Di sinilah kreativitas menjadi lebih besar dan mungkin melampaui kita; itu melampaui individualitas kita. Ada beberapa metode untuk membebaskan dan mengosongkan pikiran – meditasi, yoga, dan nyanyian. Ide dasarnya adalah untuk mengalihkan dan merilekskan pikiran untuk menciptakan keadaan aliran kesadaran di mana ide datang dengan mudah.
sumber: jeffdegraff.com