3 Mata Kuliah Kekinian Unisbank Diburu Mahasiswa Luar Jawa

SEMARANG – Tiga mata kuliah di Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang diburu oleh mahasiswa dari Jawa untuk turut belajar. Mereka menilai mata kuliah itu bersifat kekinian  yang tak hanya menambah khasanah keilmuan tapi juga berpotensi menghasilkan cuan (uang).

“Ada Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang diikuti oleh mahasiswa dari luar Pulau Jawa. Di antaranya mengambil 3 mata kuliah dari Program Studi Sastra Inggris,” kata Ketua Prodi Sastra Inggris Unisbank, Yulistiyanti, SS., M.Hum, Kamis (20/12/2021).

“Menurut mereka itu adalah mata kuliah yang yang kekinian. Yakni Popular Prose, Creative Writing, dan Interpreting,” jelasnya.

Dia menjelaskan, anak-anak muda banyak yang menyukai novel atau cerita fiksi. Bukan hanya karya yang menggunakan Bahasa Indonesia melainkan banyak juga novel Bahasa Inggris turut menjadi bacaan wajib mereka.

“Prosa ini sedang digemari dan kebanyakan anak muda senang baca cerita fiksi, baca novel. Itu memang salah satu mata kuliah yang ada di Prodi kita di Sastra Inggris,” terangnya.

“Kemudian mata kuliah yang kedua Creative Writing. Kita mengemas mata kuliah itu istilahnya ‘ngenomi’. Ini memang mata kuliah yang nantinya bisa dipakai anak muda sekarang untuk memantaskan diri mereka sendiri,” lanjut dia.

mata kuliah kekikian

Era globalisasi saat ini juga menjadikan anak muda lebih bisa mengekspresikan diri dalam dunia industri kreatif. Bekerja bukan lagi terbatas di ruang kantor tetapi bisa dilakukan secara daring hingga menjalin relasi ke luar negeri.

“Sekarang industri kreatif itu sedang melonjak. Sekarang eranya YouTube bisa cari uang lewat YouTube, Instagram, bisa menghasilkan cuan juga dari Tik Tok. Tapi itu tidak secara instan muncul karena di balik itu ada proses-proses kreatif yang menghasilkan konten terbaik agar diminati orang,” ungkap dia.

“Termasuk interpreting. Ini seperti nenerjemahkan secara oral. Misalnya pembicara dari luar negeri yang di terjemahkan dalam Bahasa Indonesia tapi secara langsung, itu namanya interpreter. Dan itu ada ilmunya di Sastra Inggris, kita mempelajari itu. Menjadi seorang interpreter juga tidak instan tapi mesti step by step,” lugasnya.

Dia menambahkan, terdapat tujuh mahasiswa PMM yang mengikuti perkuliahan di Unisbank. Sementara yang mengambil tiga mata kuliah di Sastra Inggris sebanyak dua mahasiswa. “Ada dua mahasiswa yang belajar di Prodi kita, satu orang dari Bali dan satunya lagi dari Ambon,” pungkasnya.