PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENDUDUK MISKIN, LUAS WILAYAH, DAN INFLASI TERHADAP BELANJA FUNGSI KESEHATAN PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016-2019
Abstract
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok setiap orang yang dapat mempengaruhi produktivitas, kesejahteraan, dan sumber daya manusia. Adanya otonomi daerah, pemerintah daerah mempunyai kewenangan sendiri dalam mengatur daerah dan sumber keuangannya. Dengan alokasi belanja fungsi kesehatan pemerintah daerah yaitu 10% dari APBD diluar gaji, hal ini maka perlu adanya pengelolaan yang tepat agar terjadi adanya pemerataan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk miskin, luas wilayah, dan inflasi terhadap belanja fungsi kesehatan pada kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2016-2019. Jenis metode penelitian ini adalah kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 119 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Metode analisis data yang digunakn adalah analisis regresi linier berganda. Hasil uji t penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dan luas wilayah terhadap belanja fungsi kesehatan dan tidak ada pengaruh antara jumlah penduduk miskin dan inflasi terhadap belanja fungsi kesehatan.