EVALUASI PERBANDINGAN TINGKAT KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN RETAIL DI INDONESIA
Abstract
Penelitian ini dilakukan karena adanya perubahan kondisi ekonomi, perubahan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model prediksi Financial Distress yang paling sesuai digunakan penerapannya dalam perusahaan Ritel di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan membandingkan tiga model prediksi financial distress yaitu model Altman, Springate, dan Zmijewski dengan menganalisis tingkat akurasi setiap model. Model dengan tingkat akurasi tertinggi digunakan untuk memprediksi perusahaan Ritel yang akan mengalami financial distress dimasa depan. Data penelitian diambil dari laporan keuangan perusahaan Ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun periode 2016-2019. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan multiple discriminant analysis Hasil penelitian memprediksi dengan menggunakan model Altman terdapat 3 perusahaan dalam kondisi financial distress pada tahun 2017, 2018 dan 2019 yaitu AMRT, MIDI dan MPPA. Sedangkan model Springate memprediksi ada 7 perusahaan mengalami financial distress pada tahun 2017,2018, dan 2019 yaitu AMRT, HERO, MIDI, MPPA, CSAP, ERAA, dan RALS. Model Zmijewski memprediksi ada 1 perusahaan yang mengalami financial distress pada tahun 2016 yaitu MIDI, tahun 2017 ada 3 perusahaan yaitu AMRT, MIDI, dan MPPA, tahun 2018 ada 2 perusahaan yaitu MIDI, dan MPPA, dan pada tahun2019 ada satu yaitu MPPA. Ada perbedaan score antara model Altman dan Springate, Altman dan Zmijewski, serta Springate dan Zmijewski. Hasil uji tingkat keakuratan menunjukan bahwa model Altman merupakan model dengan tingkat akurasi tertinggi, dengan tingkat akurasi 56,82 %. Sedangkan Springate menempati peringkat kedua dengan tingkat akurasi 54,55%. Dan Zmijewski mempunyai akurasi terendah yaitu sebesar 52,30.