PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KOPI ROBUSTA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

  • Eko Hari Rachmawanto Universitas Dian Nuswantoro Semarang
  • Abu Salam Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Abstract

Kopi  robusta  merupakan  produk  tanaman  perkebunan  yang  dibutuhkan  oleh  masyarakat  dunia.  Di

Indonesia  kopi  merupakan  komoditas ekspor yang  cukup  tinggi. Indonesia  menempati  posisi  ke  empat  dalam ekspor  dan  produsen  kopi  robusta  di  dunia,  setelah  Brazil,  Colombia,  dan  Vietnam.  Perkebunan  kopi  di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, serta menjadi penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Penentuan tingkat kematangan pada buah tergantung pada tiap jenis kopi, jenis kopi  arabika  akan  matang  mulai  umur  210-250  Hari  Setelah  Anthesis  (HSA),  sedangkan  untuk  kopi  jenis robusta  mulai  umur  300-350  Hari  Setelah  Anthesis  (HSA).  Penentuan  kopi  robusta  berdasarkan  umur  buah dinilai kurang praktis, dikarenakan perbedaan umur antara satu buah dengan lainnya. Maka kebutuhan akan pengolahan   informasi   tingkat   kematangan   buah   kopi   robusta   sangat   dibutuhkan   untuk   menunjang perkembangan  buah  kopi.  Ada  beberapa  teknik  yang  bisa  digunakan  untuk  mendapatkan  informasi  tingkat kematangan  buah  kopi,  yaitu  ekstaksi  fitur  yang digunakan  untuk  memunculkan  ciri  dari  suatu  citra  dengan menggunakan fitur HSV dengan segmentasi warna. Proses terakhir adalah pengklasifikasian kematangan buah kopi menggunakan algoritma K-NN. Penggunaan fitur HSV dan K-NN telah diuji coba dan mendapatkan hasil akurasi tertinggi pada K=1 sebesar 93,33% dan K=3 sebesar 96,67%.

DB Error: Table './ojs/metrics' is marked as crashed and last (automatic?) repair failed