LENTERA: INOVASI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DI INDONESIA
Abstract
Indonesia memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia, sehingga output sampah yang
dihasilkan pun sangat melimpah. Menurut catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),
rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan 2,5 liter sampah per hari dengan 14% di antaranya berupa
sampah plastik yang memerlukan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai. Hal ini diperparah dengan adanya
fakta bahwa baru 5% sampah plastik di Indonesia yang dikelola dengan baik. Padahal, tumpukan sampah
plastik yang ada di lingkungan berpotensi menimbulkan pencemaran dan mengancam kesehatan manusia. Oleh
karena itu, Lentera hadir sebagai inovasi pengolahan sampah plastik di Indonesia menjadi lampu multifungsi
bernilai ekonomis dan estetis. Pelaksanaan penelitian pembuatan Lentera dilakukan dengan metode kualitatif
melalui prinsip daur ulang (recycle) sampah plastik yang berupa botol-botol bekas untuk dijadikan lampu
dengan berbagai bentuk. Lentera dikatakan bersifat multifungsi karena dapat digunakan sebagai lampu hias,
lampu tidur, tempat pensil, tempat tisu, atau pun celengan. Sifat Lentera yang multifungsi ini memungkinkan
dapat menjadi produk pilihan masyarakat dari berbagaiusia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang
dewasa. Harapannya, selain dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik di Indonesia, kehadiran
Lentera juga menjadi potensi usaha baru yang prospektif bagi mahasiswa. Mengingat, bahan bakuyang
digunakan mudah ditemukan dan modal yang diperlukan pun relatif kecil.