ANALISA POSTUR KERJA PADA PEWARNAAN BATIK TULIS (CELUP TRADISIONAL) DAN (CELUP MESIN) MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

  • Siswiyanti Siswiyanti
  • Rusnoto Rusnoto

Abstract

Proses pewarnaan batik tulis di Kalinyamat Wetan Kota Tegal umumnya dilakukan dengan celup (tradisonal) denganpostur kerja stooping (membungkuk) dan squatting(menjongkok). Postur ini dirasa pekerja menimbulkan keluhan muscuoskeletal karena beban tubuh tertumpu pada kedua kaki. Akibat proses ini dalam kurun waktu yang lama dan berulang ulang akan menimbulkan beban otot statis pada tubuh bagian tertentu seperti : leher, lengan,pergelangan tangan, punggung dan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa / membandingkan postur kerja pada proses pewarnaan batik tulis setelah dilakukan perancangan mesin pewarna batik tulis, dari proses celup tradisional (membungkuk) menjadi proses celup otomatis/mesin (berdiri. Metode penelitian adalah Ekseperimen sama subjek dimana subjek pengrajin batik tulis akan menggunakan cara celup tradisional dan mesin untuk dianalisa menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (RULA). Hasil penelitian terhadap posisi kerja pengrajin pada proses pewarnaan celup(tradisional) diperoleh bawah postur pekerja secara stooping (membungkuk) dan posisi squatting(menjongkok)nilai skor 5-7 dengan level musculoskeletal tinggi (perlu segera dilakukan perbaikan). Sedangkan posisi kerja pewarnaan celup (mesin) nilai skor 2-4 dengan level musculoskeletal rendah (mungkin perlu dilakukan perbaikan dalam jangka waktu yang lama). Sikap kerja pewarnaan batik tulis celup (menggunakan mesin posisi berdiri), lebih alamiah dibandingkan dengan sikap kerja celup tradisional posisi menjongkok/ membungkuk/ duduk. Kata kunci: postur tubuh, mesin pewarna batik tulis,metode rula

DB Error: Table './ojs/metrics' is marked as crashed and last (automatic?) repair failed