CITY BRANDING: STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA KOTA PADANG
Abstract
Suatu kota dianggap memiliki kualifikasi brand yang kuat jika mempunyai sejarah, kualitas tempat, gaya hidup, budaya, dan keragaman yang layak jual sebagai destinasi wisata dan investasi. Kota Padang dinilai memiliki hampir semua kualifikasi tersebut, namun cara pemasaran daerahnya dinilai kurang efektif dan kurang dipahami oleh investor. Kendala utamanya adalah pilihan produk yang tidak sesuai dan cara mengkomunikasikannya yang tidak mengacu pada branding communication dan city branding. Penelitian ini bertujuan untuk melihat strategi pemasaran pariwisata di Kota Padang melalui city branding dan apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam upaya pelaksanaan city branding tersebut. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif. Metode yang bersifat deskriptif ini cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini lebih menonjolkan proses dan makna (perspektif subjek). Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar penelitian tetap fokus dan sesuai dengan fakta di lapangan. Focus Group Discussion (FGD) digunakan sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini, city branding tidak diterapkan sesuai dengan proses kerjanya, lebih bersifat spontanitas tanpa perencanaan. Akibatnya, visi, misi, dan tujuan pemerintah kurang konsisten dengan brand yang mereka susun. Sebagian besar birokrat Sumbar belum mampu menjelaskan konsekuensi dan pemahaman mereka terhadap city branding. Di sisi lain, keikutsertaan masyarakat untuk mempromosikan city branding mereka juga tidak begitu terlihat. Kata Kunci: pemasaran pariwisata, branding, branding communication, city branding, branding strategy
Published
2017-08-07
How to Cite
Adona, F., Nita, S., Yusnani, Y., & Mafrudoh, L. (2017). CITY BRANDING: STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA KOTA PADANG. Proceeding SENDI_U. Retrieved from https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sendi_u/article/view/5024
Section
Articles