STUDI PERBANDINGAN KUALITAS PELAKSANAAN SERTIFIKASI KETERAMPILAN PELAUT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PELAUT DENGAN PENDEKATAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN EDUCATION

  • Cahya Fajar Budi Hartanto

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilan
pelaut yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) di Indonesia dalam upaya mengkaji daya
saing lembaga diklat tersebut, baik itu daya saing di tingkat Nasional maupun dalam menjawab tantangan era
Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community). Sertifikasi keterampilan pelaut dilaksanakan dengan
mengacu pada ketentuan Internasional yakni Standard of Training, Certification, and Watchkeeping for Seafarers
(STCW) 1978 beserta amandemennya. Sertifikasi keterampilan pelaut tersebut hanya bisa diselenggarakan oleh
lembaga diklat yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Perhubungan. Kualitas pelaksanaan sertifikasi di
lembaga diklat selalu menjadi pertanyaan dari masyarakat bahkan juga dunia Internasional. Penelitian diperlukan
untuk menilai kualitas pelaksanaan sertifikasi tersebut, dan pendekatan yang dirasa paling tepat adalah dengan
menggunakan Total Quality Management in Education yang meliputi 6 aspek yaitu Tangible, Competence, Attitude,
Content, Delivery, dan Reliability. Penelitian dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada 108 responden yang
merupakan peserta sertifikasi keterampilan pelaut di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni) Semarang.
Melalui penelitian ini, diketahui bahwa peserta sertifikasi juga pernah mengikuti sertifikasi di 9 lembaga diklat
selain Akpelni. Sehingga dengan demikian, bisa didapatkan gambaran juga secara umum tentang pelaksanaan
sertifikasi di lembaga diklat lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilan
pelaut telah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata TQM secara keseluruhan untuk 6 aspek pada
lembaga diklat Akpelni sebesar 4,25 (dengan skala 1-5). Pada lembaga diklat PIP Semarang diperoleh nilai TQM
rata-rata 3,83. Adapun secara umum dari 8 lembaga diklat yang lain, nilai rata-rata TQM adalah 3,88. Jika melihat
hasil penelitian ini, masih ada bagian-bagian tertentu di lembaga diklat yang dapat diperbaiki dalam rangka
meningkatkan kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilan pelaut. Perbaikan bisa dimulai dari aspek yang
mendapatkan penilaian terendah, kemudian menuju pada aspek nilainya lebih tinggi. Perbaikan tersebut diharapkan
dapat mendorong peningkatan daya saing lembaga diklat maupun daya saing para pelaut Indonesia di kancah
Internasional.
Kata kunci: Sertifikasi Keterampilan, Lembaga Diklat Pelaut, TQM in Education
How to Cite
Budi Hartanto, C. F. (1). STUDI PERBANDINGAN KUALITAS PELAKSANAAN SERTIFIKASI KETERAMPILAN PELAUT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PELAUT DENGAN PENDEKATAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN EDUCATION. Proceeding SENDI_U. Retrieved from https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sendi_u/article/view/4249