ANALISIS KONTRAK PADA SUPPLY CHAIN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

  • Yuliawati Yuliawati
  • Anita Theresia

Abstract

Pertumbuhan pesat Industri Kecil dan Menengah (IKM) sejak tahun 2005 mendorong meningkatnya
pendapatan bruto di berbagai sektor nasional. Hal ini terjadi karena IKM cenderung lebih kuat dalam
menghadapi terpaan badai ekonomi sehingga mampu menjadi penopang perekonomian nasional. Industri
sepatu bordir adalah salah satu sektor IKM yang tumbuh dan berkembang pesat di Jawa Timur.
Kompetisi diantara pelaku bisnis IKM sepatu bordir menjadi tidak terelakkan. Koordinasi diantara
pelaku bisnis dalam supply chain menjadi kunci penting untuk dapat bersaing di pasar. Salah satu bentuk
koordinasi supply chain yaitu adanya kontrak kerjasama diantara pelaku supply chain. Kontrak dirancang
dengan tujuan meningkatkan profit, tidak hanya profit manufaktur dan riteltetapi juga profit supply chain.
Penelitian ini bertujuan menganalisis kontrak kerjasama antara IKM sepatu bordir yang berperan sebagai
manufakturdengan distributor yang berperan sebagai ritel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrak
kerjasama yang dilakukan antara IKM sepatu bordir dan ritel mengikuti modelQuantity Flexibility
Contracts. Dimana pihak ritel diperbolehkan memodifikasi ordersampai pada range yang telah disepakati
bersama. Kontrak ini dapat digunakan karena manufaktur yaitu IKM Sepatu Bordir dalam proses
produksinya menerapkanflexible capacity. Bagi manufaktur kontrak ini akan meningkatkan profit yang
diperoleh seiring dengan profit supply chainnya. Ekspektasi profit yang diperoleh supply chain
merupakan penjumlahan antara ekspektasi profit pada IKM sepatu bordir dan ritel.
Kata kunci: ritel, manufaktur,supply chain, kontrak, IKM sepatu bordir

DB Error: Table './ojs/metrics' is marked as crashed and last (automatic?) repair failed