PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI DAYA SAING PRODUK BERBAHAN RAMAH LINGKUNGAN (GO GREEN) DI USAHA PEMBUATAN TIKAR DAUN PURUN PALEMBANG

  • Gagan Ganjar Resmi
  • H. Mukran Roni

Abstract

Kota Palembang, sebagai ibu kota provinsi Sumatera Selatan terkenal sebagai pusat kuliner dan industri kerajinan
khas Palembang. Industri tikar berbahan dasar daun purun merupakan usaha turun temurun dan menjadi usaha yang
banyak dilakukan oleh kaum perempuan terutama ibu-ibu yang memiliki kemampuan menganyam daun purun
menjadi produk tikar daun purun. Pemerintah Daerah berupaya untuk mempertahankan dan melestarikan usaha ini,
melalui pemberian akses di bidang permodalan, pelatihan, pemasaran, mengikutsertakan pameran kerajinan
nusantara di Jakarta. Namun, usaha ini masih belum maksimal karena programm yang diberikan masih berjangka
pendek, belum menyentuh akar sebenarnya yaitu masalah kemiskinan. Usaha ini juga, belum diorganisir dengan
baik, dan belum dikelola secara profesional, padahal dari usaha ini secara tidak langsung sudah banyak memberikan
manfaat bagi pendapatan keluarga. Rumusan masalah adalah bagaimana memberdayakan kaum perempuan melalui
potensi-potensi yang dimilikinya, sehingga mampu membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Penelitian ini
juga untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada usaha pembuatan tikar daun purun ini, serta solusi yang
diperlukan dari temuan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali potensi yang dimiliki kaum
perempuan pengrajin, dan sekaligus pelaku usaha, menggali dan menggambarkan kendala-kendala kaum perempuan
dalam memanfaatkan bahan baku daun purun yang ramah lingkungan, serta solusi yang ditawarkan dari temuan ini.
Metode yang digunakan adalah dengan metode forum diskusi kelompok dan wawancara. Hasil yang ditemukan
dalam penelitian ini antara lain; 1). Sebagian besar usaha tikar daun purun dilakukan oleh kaum perempuan, dan
merupakan usaha turun temurun. Usaha ini mampu membantu pendapatan keluarga. 2). Kendala yang dihadapi
adalah bahan baku daun purun yang jumlahnya semakin menurun karena adanya perubahan fungsi lahan menjadi
perkebunan sawit, dan musibah kebakaran yang kerap muncul setiap musim kemarau tiba, dan 3). Perlu adanya
pembinaan yang optimal dari pihak pemerintah daerah, dan lembaga terkait dalam hal keuangan, pemasaran,
pelatihan produk yang lebih variatif dan kompetitif serta menjadikan lokasi sekarang ini menjadi daerah sentra baru
pembuatan tikar daun purun yang berada di dalam kota Palembang.
Kata kunci: Pemberdayaan perempuan, produk berbahan ramah lingkungan

DB Error: Table './ojs/metrics' is marked as crashed and last (automatic?) repair failed