IMPLEMENTASI MESIN PEMIPIL JAGUNG TENAGA MATAHARI

  • Firman Ardiansyah Ekoanindiyo Unisbank Semarang
  • Antoni Yohanes
  • Endro Prihastono
  • Enty Nur Hayati

Abstract

Dalam satu tahun petani di desa Juwiring dapat memanen jagung sebanyak tiga kali. Setelah panen, jagung dipisahkan dari bonggolnya dengan menggunakan mesin pemipil jagung. Biaya yang diperlukan untuk memisahkan jagung dari bonggolnya Rp.20.000 per karung. Mesin pemipil yang ada masih menggunakan bahan bakar solar dan listrik. Padahal bahan bakar solar akhir-akhir ini mengalami kenaikan. Solar adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Untuk itu perlu adanya konversi  penggantian  bahan  bakar. Alat Pemipil Jagung yang ada sekarang digunakan dengan posisi pekerja berdiri dalam jangka waktu yang lama, sehingga akan mengakibatkan kelelahan pada punggung dan leher. Solusi yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat: desain rancangan mesin pemipil dan pembuatan mesin pemipil jagung luarannya desain mesin pemipil jagung serta pembuatan mesin pemipil jagung tenaga surya. Dengan adanya mesin pemipil jagung tenaga surya petani tidak perlu lagi untuk memipil jagung di luar sehingga dapat mengurangi biaya panen serta untuk memipil jagung dapat dilaksanakan dimana saja misalnya di sawah atau di rumah karena mesin pemipil jagung terdapat roda yang dapat memindahkan mesin dari satu tempat ke tempat yang lain, diseminasi pengoperasian mesin pemipil jagung berdasarkan posisi postur tubuh. Dengan pengetahuan yang diberikan kepada petani tentang posisi postur tubuh pada saat menggunakan mesih pemipil jagung diharapkan keluhan punggung dan leher dapat dikurangi, implementasi dan cara pengoperasian mesin pemipil jagung. Petani dapat menjalankan mesin pemipil jagung sesuai dengan informasi yang diberikan dari tim pengabdian.

Published
2022-09-07
How to Cite
Ekoanindiyo, F., Yohanes, A., Prihastono, E., & Hayati, E. (2022). IMPLEMENTASI MESIN PEMIPIL JAGUNG TENAGA MATAHARI. Jurnal Penamas, 6(2), 149 - 154. Retrieved from https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/penamas/article/view/9052