PENGGUNAAN METODE REGRESI - KORELASI UNTUK PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN
Abstract
Di era teknologi seperti sekarang ini dimana “time & space” tidak lagi menjadi suatu hambatan, maka manusia dipaksa untuk selalu bertindak secara cepat baik dalam mengambil keputusan maupun dalam berinovasi kalau tidak ingin kalah berkompetisi dengan para kompetitornya. Segala yang serba cepat ini menimbulkan kejenuhan dan kelelahan baik secara fisik maupun psikologi sehingga kecenderungan masyarakat untuk “leisure” semakin besar. Kecenderungan kebutuhan waktu untuk kepentingan individual dan keluarga semakin bertambah. Pemerintah pun nampaknya mendukung dengan adanya pemadatan jam kerja, sehingga hari Sabtu (khususnya untuk pegawai negeri) dijadikan hari libur serta adanya pergeseran dan perpanjangan hari libur yang jatuh pada hari Jumat atau Minggu. Naiknya angka-angka pensiun usia muda (55 tahun) disertai dengan naiknya jumlah para wisatawan lanjut usia telah menciptakan suatu jumlah wisatawan yang sangat menunjang industri pariwisata. Demikian juga dengan semakin meningkatnya ancaman terhadap kehidupan masa depan seperti wabah penyakit, terorisme, perang, menyebabkan kebiasaan mengumpulkan harta menjadi menurun (Nuryanti, 2001:18).
Salah satu tolok ukur perkembangan pariwisata adalah pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, karena dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang secara langsung akan disertai perkembangan sarana dan prasarana serta pembangunan obyek wisata sesuai dengan kebutuhan para wisatawan tersebut. Peramalan pertumbuhan kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun, dapat diprediksi atau diramal dengan model regresi-korelasi. Tulisan ini membahas secara ringkas mengenai model tersebut.