Implementasi Superimpose dalam Pemodelan Spasial Tingkat Rentan Banjir di Semarang

  • Th. Dwiati Wismarini Universitas Stikubank
  • Teguh Khristianto Universitas Stikubank

Abstract

Pemodelan spasial adalah representasi ataupun model spasial dari data yang digunakan dan
merupakan penggambaran suatu bagian muka bumi. Pemodelan spasial dapat digunakan untuk
menyelesaikan suatu masalah dari dunia nyata dan memodelkannya. Pemodelan ini terdiri dari berbagai
variabel yang dipetakan secara digital dan disesuaikan sistem proyeksi maupun koordinatnya dengan
melibatkan aspek resolusi dan sistem klasifikasinya.
Maka salah satu sarana bantuan yang sering digunakan untuk melakukan kegiatan dalam rangka
memperoleh gambaran situasi muka bumi atau informasi tentang ruang muka bumi yang diperlukan, yang
dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka bumi yang
bersangkutan, diperlukanlah Sistem Informasi Geografis (SIG). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian
kegiatan yang meliputi mengumpulkan, menata, mengolah, menganalisis hingga menyajikan data/fakta
yang terdapat dalam ruang muka bumi yang kemudian sering disebut sebagai data/fakta geografis/spasial.
Terungkap juga bahwa Sistem Informasi Geografis (SIG) terbukti mampu menyediakan informasi data
geospasial untuk setiap objek di permukaan bumi secara cepat. Sekaligus juga mampu menyediakan
sistem analisa keruangan yang akurat.
Maka dalam penelitian ini, yang mengharapkan dapat menghasilkan suatu visualisasi dari
zona/daerah rentan banjir di kota Semarang berikut informasi tingkat rentan pada masing-masing zona
juga informasi indikator-indikator banjirnya, dibutuhkan suatu pengolahan data spasial melalui proses
analisa spasial untuk bisa mengintegrasikan data-data yang dibutuhkan, yang sifatnya lebih dari satu dan
merupakan data komprehensif. Adapun proses analisa spasial ini akan mengimplementasikan proses
superimpose yang dalam SIG dinamakan Overlay. Metode yang akan digunakan dalam Overlay yaitu
join-UNION dan join-INTERSECTION.
Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu pemodelan spasial baru yang akan menjadi
sebuah Peta Tematik Digital dan dinamakan Peta Tematik Zonasi Tingkat Rentan Banjir di Kota
Semarang.

References

Abast D.E.H.U., Moniaga I.L., Gosal P.H.,
(2015), Tingkat Kerentanan Terhadap
Bahaya Banjir di Kelurahan Ranotana,
http://id.portalgaruda
.org/article.php/ipi459958.pdf , diakses
tanggal 18 Desember 2016.
Astuti A.J.D., Suriani M., Julismin, (2013),
Analisis Tingkat Kerentanan Banjir dengan
Pendekatan Geoekosistem di SubDAS
Babura, Provinsi Sumatera Utara, Jurnal,
JUPIIS Volume 5 Nomor 1 Juni 2013,
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/j
upiis/article/viewFile/472/343/472-860-1-
PB.pdf.
Agustinus. 2009. Pemetaan Lokasi Rawan dan
Risiko Bencana Banjir di Kota Surakarta
Tahun 2007. Skripsi. Surakarta : Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Aronoff, Stanley., (1989)., Geographic
Information System : A Managemnet
Perspektive.WDL Publication,
Ottawa,Canada,1989
Dangermond, J. (2010), GIS in a Changing
World, http://www.esri.com/news/Arcnews/summer10articles/gis-inchanging-world.html, diakses 4 Juni 2012
ESRI, 1997. ArcView Spatial Analyst.
Environmental Systems Research Institute,
Inc., Redlands, USA.
Harseno E., Tampubolon V.I.R., (2007),
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam
Pemetaan Batas Administrasi, Tanah,
Geologi, Penggunaan Lahan, Lereng,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah
Aliran Sungai di Jawa Tengah
Menggunakan Software Arcview GIS.,
artikel ilmiah, Majalah Ilmiah UKRIM
Edisi I/th XII/2007., Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik UKRIM Yogyakarta.
Kemenristek, (2013), Modul 3 : Analisis
Spasial, Bandung, 9 April 2013,
http://www.debindo-mks.com/tot-gis-osristek/MODUL-3-WebGIS-dan-AnalisisSpasial-23.0.pdf, diakses tanggal 5 Agustus
2014.
Mokodompit S.R., Tilaar S., Taroreh R.Ch.,
(2014), Analisis Spasial Kesesuaian Lahan
Wilayah Pesisir Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur Dengan SIG (Studi
Kasus : Kecamatan Tutuyan),
http://ejournal.unsrat.ac.id
/index.php/spasial/article/download/8255/7
814., diakses tanggal 16 Desember 2016.
Peuquet and Marble, (1990), Introductory
Readings In Geographic Information
Systems (Paperback), Taylor and Francis,
Ltd,USA
Prahasta E., (2001), Sistem Informasi Geografis.
Konsep-Konsep Dasar, Penerbit
Informatika, Bandung,.
Prahasta E., (2005), Sistem Informasi Geografis.
Konsep-Konsep Dasar, Penerbit
Informatika, Bandung.
Prahasta, E. (2009), Sistem Informasi
Geografis : Konsep-Konsep Dasar,
Bandung : Informatika.
Prahasta, E.( 2009), Sistem Informasi Geografis
: Tutorial ArcView. Cetakan Kelima.
Informatika. Bandung. Mei.
Pujantara R., 2014, Tata Letak, Konfigurasi
Dan Interaksi Ruang Pada Rancangan
Arsitektur Dengan Konsep Superimposisi
Dan Hibrid Dalam Teori Fuction Follow
Form, Jurnal Forum Bangunan,Volume 12
No.1, Januari 2014 ISSN 1412-9957,
https://www.researchgate.net/profile/
Ruly_Pujantara/publication/276059968_TA
TA_LETAK_KONFIGURASI_DAN_INT
ERAKSI_RUANG_PADA_RANCANGA
N_ARSITEKTUR_DENGAN_KONSEP_S
UPERIMPOSISI_DAN_HIBRID_DALAM
_TEORI_FUCTION_FOLLOW_FORM/lin
ks/559e93c208ae99dba599082c.pdf
Sadahiro Y., 2006, Spatial Analysis Using GIS,
Tokyo (JP): University of Tokyo.
Sari D.K, Nugroho H., (2001), Pemanfaatan
Hasil Pemodelan Aliran Lahar Untuk
Pemetaan Kawasan Rawan Bencana
Gunung Api Menggunakan Sistem
Informasi Geografi, Seminar Nasional
Pusat SIG dan Penginderaan Jauh LP-ITS.,
http:// lib.itenas.ac.id /kti/wpcontent/uploads/2014/03/ peman- faatanhasil-pemodelan-aliran-lahar-untukpemetaan-kawasan-rawan-bencana-gunungapi-menggunakan-sistem-informasigeografik.pdf
Sitompul R., (2008), Permodelan Spasial
Daerah Rawan Banjir Di Daerah Aliran
Sungai (Das) Deli Dengan Menggunakan
Sistem Informasi Geografis dan Analitycal
Hierarchy Process, Skripsi, Departemen
Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara Medan.
Published
2016-07-18
How to Cite
Wismarini, T. D., & Khristianto, T. (2016). Implementasi Superimpose dalam Pemodelan Spasial Tingkat Rentan Banjir di Semarang. Dinamik, 21(2), 124-138. https://doi.org/10.35315/dinamik.v21i2.6092
Section
Articles