Dinamika Teknik Industri
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ft1
<p>DINAMIKA TEKNIK INDUSTRI is an Industrial Engineering Journal published by the Informatics Engineering and Industrial Faculty at Stikubank University-UNISBANK Semarang Indonesia to publish scientific works or technological engineering research related to Industrial Engineering, Industrial Systems, Industrial Management, and Engineering Management in Bahasa Indonesia and English .</p> <p>DINAMIKA TEKNIK INDUSTRI has <a href="http://u.lipi.go.id/1180429375">1412-3339</a> (printed ISSN ) and <a href="https://apiissn.brin.go.id/download/barcode/dok_sk/2022/12/BARCODE_2964063600.png">2964-0636</a> (online ISSN) are published regularly every 6 months (in January and July ). This journal provides readers with open access to download and read the contents of the journal. This journal fully supports the commitment to exchange information and knowledge with the public in Industrial Engineering. All articles are open access, yet, readers are not allowed to change the article's contents without the permission of the publisher.</p>Universitas Stikubanken-USDinamika Teknik Industri1412-3339PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT X
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ft1/article/view/9167
<p><em>PT X merupakan salah satu perusahaan karpet yang ada di Semarang. Sebagai salah satu perusahaan kapet di Indonesia, persaingan pasar dalam dan luar negeri adalah salah satu tantangan yang tidak dapat dihindari. Persaingan ketat antar perusahaan penghasil karpet ini menuntut perusahaan untuk memiliki kelebihan yang dapat mendatangkan keuntungan terhadap perusahaan itu sendiri. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan ini adalah menarik konsumen dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen</em><em>. Permasalahan yang sering terjadi waktu pengerjaan produk yaitu untuk memperbaiki produk yang cacat, yang juga akan berdampak pada jumlah produksi. Sehingga permasalahan kualitas ini juga menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan metode Six Sigma. Six Sigma dapat digunakan dalam bentuk jenis usaha apa saja dari produk jasa sampai dengan usaha non manufaktur mampu mengatasi masalah dari hulu sampai hilir, mulai dari rencana strategi sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dilakukan secara maksimal.</em> <em>Permasalahan yang sering terjadi waktu pengerjaan produk yaitu untuk memperbaiki produk yang cacat, yang juga akan berdampak pada jumlah produksi. Sehingga permasalahan kualitas ini juga menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan metode Six Sigma. Six Sigma dapat digunakan dalam bentuk jenis usaha apa saja dari produk jasa sampai dengan usaha non manufaktur mampu mengatasi masalah dari hulu sampai hilir, mulai dari rencana strategi sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dilakukan secara maksimal.</em></p>Firman Ardiansyah Ekoanindyo
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-01-012022-01-0115010109PERANCANGAN MESIN PENGADUK BAHAN PEMBUATAN SABUN CAIR OTOMATIS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ft1/article/view/9172
<p><em>Proses</em> <em>pembuatan sabun cair </em><em>skala </em><em>industri rumah tangga </em><em>biasanya </em><em>masih dilakukan secara manual atau tradisional </em><em>yakni dengan cara </em><em>diputar - putar tanpa alat bantu</em> <em>sehingga hasil produksi</em><em> yang</em><em> belum bisa kental dan kapasitas produksinya tidak </em><em>maksimal dampak yang ditimbulkan</em><em> terhadap tubuh pekerja</em> <em>jika proses itu dilakukan dilakukan</em><em> secara</em> <em>terus menerus dan dalam waktu yang lama</em><em> akan menimbukan cedera pada </em><em>pergelangan tangan dan lutut, pegal</em><em> pada punggung</em><em>, </em><em>dari latar belakang tersebut perlu dibuat sebuah</em><em> alat bantu pemutar </em><em>sabun cair </em><em>yang</em><em> secara otomatis dapat menghasilkan sabun cair dan mengurangi cedera pada pekerja</em><em>.</em></p> <p><em>Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan mengambil data </em><em>antropometri </em><em>yang </em><em>diperoleh dari data yang ada di website resmi www.antropometriindonesia.org dengan rentang usia 20 – 50 tahun.</em></p> <p><em>Hasil penelitian pada data antropometri didapat dimensi atau ukuran untuk membuat mesin pengaduk bahan baku sabun cair yang ergonomi dan aman saat digunakan, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang timbul akibat proses pengadukan dengan metode manual.. Penggunaan mesin penggerak yang memiliki konsumsi listrik 125 watt sangat membantu bagi para pelaku usaha atau rumahan, sehingga meminimalkan biaya listrik yang dikeluarkan</em></p>Apsara Pradipta
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-01-012022-01-0115011018PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN EMBOS GUNA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ft1/article/view/9288
<p>Perkembangan era globalisasi menuntut para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan cepat dan tepat. Sesuai dengan kebutuhan tersebut manusia membuat mesin emboss manual dengan daya tekan menggunakan tenaga manual, tetapi mesin emboss manual memiliki penekanan dan kapasitas produksi yang kurang maksimal. Melihat permasalahan tersebut, Peneliti tertarik untuk mendesain ulang alat emboss manual menjadi otomatis untuk memaksimalkan produksi, mengurangi kelelahan pekerja, meningkatkan efisien waktu saat proses pressing. perbaikan atau mendesain ulang alat mesin emboss yang ergonomis sesuai dengan data anthopometri dimensi pada tubuh manusia. kemudian di hitung ulang postur kerja pada desain ulang mesin emboss.</p>Abida Shifa Hexana
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-01-012022-01-0115011928PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN IDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ft1/article/view/9555
<p>CV. Rimba Lestari memproduksi kursi, meja, hiasan dinding. Produktivitas merupakan faktor penting dalam suatu industri, kecelakaan kerja menyebabkan penurunan terhadap tingkat produktivitas di perusahaan. karena dapat mengurangi jam kerja dan menyebabkan hari hilang sehingga produktivitas menurun. Untuk mengetahui hubungan keselamatan kerja terhadap produktivitas, perlu adanya analisis keselamatan kerja dan kecelakaan kerja yang terjadi. Pada proses produksi, kecelakaan kerja, jam kerja dan jumlah jam kerja merupakan faktor yang cukup penting, hal ini dikarenakan untuk mengetahui hubungan keselamatan kerja dengan tingkat produktivitas perlu pengukuran tingkat frekuensi, tingkat <em>severity</em>, nilai t selamat, pengukuran produktivitas serta identifikasi penyebab kecelakaan menggunakan metode <em>Fault Tree Analysis</em> (FTA).Berdasarkan hasil analisis keselamatan kerja dapat disimpulkan bahwa tingkat frekuensi kecelakaan kerja tahun 2016 sebesar 43,2 kecelakaan, tahun 2017 sebesar 33,4 kecelakaan, tahun 2018 sebesar 40,1. Tingkat <em>severity</em> tahun 2016 sebesar 740,38, tahun 2017 sebesar 702,34, tahun 2018 sebesar 897,43, Nilai t selamat tahun 2017 sebesar -729,2 dan tahun 2018 sebesar 579,2. Pengukuran Produktivitas tahun 2016 sebesar 0,99925, tahun 2017 sebesar 0,99929, tahun 2018 sebesar 0,99910. Dari uji hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan negatif signifikan antara kecelakaan kerja terhadap produktivitas artinya jika kecelakaan kerja masih banyak terjadi maka produktivitas akan menurun</p>Ichsan Khoerularifudin
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-01-012022-01-0115012938PERANCANGAN PISAU CINCIN DAN ALAT BANTU PEMBELAH KELAPA MUDA MANUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS )
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ft1/article/view/9556
<p>Seperti halnya negara-negara di Samudera Pasifik, Indonesia merupakan penghasil kelapa utama di dunia. Pemotongan kelapa muda hingga pada saat sekarang ini masih banyak yang menggunakan peralatan tradisional yang masih memiliki banyak kelemahan. Penerapan teknologi mekanis dalam bentuk mesin dan peralatan tepat guna di kalangan penjual kelapa muda sangat perlu untuk dikembangkan agar jumlah dan mutu produk dapat ditingkatkan.Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian guna mendesain alat bantu berupa perancangan pisau cincin dan alat bantu pembelah kelapa muda manual guna mencegah pegal ataupun sakit pada tangan. Pengukuran dan penghitungan sudut menggunakan metode OWAS (<em>Ovaco Work</em> <em>Postur Analysis System</em>) dan pengukuran dimensi tubuh pekerja menggunakan anthropometri agar mendapatkan desain perancangan alat pisau cincin dan alat bantu pembelah kelapa muda manual.Setelah pengukuran data penjual kelapa muda data yang didapat sebagai ukuran alat adalah 155 mm ukuran panjang pisau cincin, 28 mm ukuran lebar lubang cincin, 370 mm ukuran panjang pisau pemotong kelapa muda, dan 87 mm lebar pisau pemotong kelapa muda.Hasil penelitian menunjukan bahwa alat ini dapat membelah kelapa muda tanpa menimbulkan pegal ataupun rasa sakit pada tangan, di bandingkan menggunakan parang atau sabit. Dari hasil yang didapat, alat pembelah kelapa muda direkomendasikan untuk digunakan</p>Putra Dwi RafiuddinAntoni Yohanes
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2023-08-022023-08-0215013947