SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DAN LOGISTIC MANAGEMENT
Abstract
Supply Chain merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. Supply chain adalah aliran material, informasi, uang dan jasa, dari pemasok melalui paabrik-pabrik, warehousing dan akhirnya pelanggan. Tujuan utama dari strategi Supply Chain Management (SCM) adalah memperpendek siklus supply chain, mengembangkan atau membangun servis, menurunkan biaya, dan harga. Memahami SCM untuk kepentingan operasional perusahaan, berarti harus mengerti strategi operasi yang akan memudahkan strategi SCM, yang mencakup strategi make to stock, configure to order (terjual dulu baru dibuat) istilah lain mass customization, engineer to order (produk kompleks dan unik untuk keperluan konsumen tertentu). Fungsi SCM adalah merencanakan, mengatur, mengkoordinasi dan mengontrol semua aktivitas supply chain. Manajemen logistik: bagian dari proses supply chain meliputi merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol aliran barang, jasa dan informasi secara efisiensi dan efektif mulai dari point-of-origin hingga ke point-of-consumption dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen (Council of Logistics Management). SCM: Integrasi dari proses bisnis utama mulai dari end user hingga original supplier untuk menyediakan produk, jasa, dan informasi yang bernilai tambah (added value) bagi konsumen/stakeholder lainnya. [8]. Manajemen Logistik berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi diseluruh perusahaan (mengutamakan pengelolaan arus barang dalam perusahaan). Supply Chain Management mengutamakan arus barang antar perusahaan dari hulu ke hilir (dari perusahaan ke toko) dan melibatkan supplier sampai dengan pelanggan.
Kata Kunci : Supply Chain Management (SCM), Management Logistic, Inventory